jiwa yang kosong
kadang malam menyapanya dengan senyuman
kadang subuh menyapa dengan ejekan
dhuhur...asyar..maghrib...dan Isya..
sudah berapa umpatan...ejekan...kesinisan..kemarahan...
keterpurukan dan semua mencacinya...
semua mencemooh jiwa yang kosong ini
jiwa dan sukma meninggalkan jejak di tanah pasir..
ketika tersapu ombak hilang lah semuanya..
apakah sukma ini pun begitu..
ketika subuh kembali menyapa pagi dengan embun..
jiwa dan sukma ini beranjak dari keterpurukan..
apakah ini akan hilang atau kembali lagi dalam rasa
keputusasaan...
ataukah Yang Kuasa akan merubah..
tapi jiwa ini tak akan beubah kalau sukma dan raga ini tidak berubah...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Bagus, mas....
BalasHapusBiar tambah bagus, edit lagi tampilannya, pasti lebih siipppp....
Isinya jangan puisi thok ya...??? Isi dengan materi belajar....!!!
BalasHapus